SPONSOR BLOG AKU

Adsense Indonesia

Goleki (Search)

IT TELKOM TODAY

Jumat, 09 Juli 2010

Tim Chandradimuka dan Si Mantri Masih Bertahan di Kompetisi TIK

BANDUNG, (PRLM).-Tim Chandradimuka dari Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) dan Si Mantri dari Universitas Indonesia (UI) menjadi dua wakil Indonesia yang masih bertahan dalam kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Imagine Cup 2010 di Polandia, 3-8 Juli 2010.



Dalam babak final kompetisi yang digelar raksasa TIK, Microsoft Corporation itu, Indonesia sebenarnya diwakili oleh empat tim dalam empat kategori berbeda. Mereka berhasil menyisihkan ratusan peserta dari berbagai negara dalam babak seleksi awal.



Dalam kategori Interoperability Award, tim Chandradimuka IT Telkom akan bertarung dengan tim Uptiva Dreams IT asal Brazil dan tim Xormis asal Jamaica. Sementara tim Si Mantri UI akan bersaing dengan Tim KOLA (India), Target Locked (India), TEC4Life (Malaysia), By Implication (Filifina), dan Jigga-Dongxi (Taiwan) untuk memperebutkan Envisioning 2020 Award.



Kendati demikian, keberhasilan tim Chandradimuka IT Telkom dan Si Mantri UI tidak dapat diikuti oleh dua wakil Indonesia lain dari Institut Teknologi Bandung, yaitu tim Ganesha yang berlomba dalam kategori Software Design dan tim Tselina dalam kategori Embedded Development. Kedua tim tersebut gagal melaju ke babak semifinal dalam kategori masing-masing.



Tim Chandradimuka IT Telkom berangkat ke Polandia dengan membawa inovasi yang diberi nama LIFE dan bertema penanganan masalah gizi buruk di beberapa tempat di belahan dunia. "Sesuai namanya, LIFE, berarti kehidupan. Harapannya, software ini dapat memberikan solusi terhadap masalah gizi buruk yang terjadi di beberapa tempat. Karena masalah gizi buruk sudah menjadi salah satu masalah besar dunia," ujar anggota tim, Kania Audrint ketika dihubungi Selasa (6/7).



Menurut Kania, LIFE merupakan perangkat lunak (software) berbasis website yang memuat peta online yang dapat diakses. Dalam peta tersebut terdapat beberapa gambar balon yang menunjukan presentase jumlah pengidap gizi buruk di daerah tertentu. “Data tersebut diperoleh dari laporan petugas kesehatan melalui layanan SMS. Sehingga proses pengumpulan data pengidap gizi buruk lebih cepat dan bisa secepatnya ditangani,” katanya.



Sementara rekan Kania, Yudha Artawiryawan menegaskan, selama ini, prosedur yang biasa dilakukan bersifat manual, sehingga pengumpulan data membutuhkan birokrasi yang rumit dan waktu yang lama. Alhasil, penanganan gizi buruk tidak bisa dilakukan dengan segera. “Dengan LIFE, petugas kesehatan bisa langsung meng-update jumlah penderita gizi buruk dari lapangan. Dengan segera informasi dapat diketahui mana daerah kritis gizi buruk yang perlu segera mendapat bantuan," paparnya.



Secara keseluruhan, tim Candradimuka IT Telkom memulai pengerjaan projek LIFE sejak sekitar 5 bulan sejak Februari 2010 lalu. Mereka berharap, LIFE dapat memudahkan masyarakat untuk memberikan perhatian positif misalnya memberikan dana bantuan, tenaga atau makanan. (A-178/kur)***



sumber : http://www.pikiran-rakyat.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar